Kamis, 27 Desember 2012

DAMPAK EKONOMI KAPITALIS TERHADAP RAKYAT KECIL


Sulit dipungkiri,kehadiran pasar modern merupakan bagian dari fenomena modernisasi yang kini tengah berlangsung intensif dalam kehidupan masyarakat kita.Pelan tapi pasti,pasar tradisional dan pedagang kecil berada dalam situasi “hidup segan mati tak mau”.Di luar tembok mal-mal yang megah,pedagang-pedagang kecil menjerit.Mereka harus membanting tulang agar tetap bias bertahan hidup,di tengah himpitan modal global yang berwatak kapitalis.
Saat ini pedagang kecil dan pasar tradisional kian terpinggirkan.Pedagang yang tidak mampu bertahan akhirnya harus gulung tikar karena tidak mampu lagi melanjutkan usaha.Jika tidak dikendalikan,akan banyak masyarakat yang mengantungkan hidupnya di pasar tradisional,terancam kehilangan sumber pendapatan .Mereka akan dipastikan akan masuk dalam kategori kelompok miskin baru.
Pelan tapi pasti ekpansi  kapitalis kian menglobal,baik modal asing maupun domestic,terus mendorong pertumbuhan pasar-pasar modern.Bagi konsumen ,berbelanja di pasar modern bukan cuma prestise,tapi juga memenuhi kebutuhan kenyamanan,keamanan,pilihan yang lengkap,harga yang kompetitif dan kualitas barang yang higenis.Dulu hanya kelas menengah ke atas yang berbelanja di pasar modern.Kini kelas bawahpun telah menjadi konsumen penting pasar modern.
Paling tidak ada dua hal yang membuat eksitensi pedagang kian terburuk.Pertama,pemerintah hingga kini terlihat kurang sigap dalam membatasi jumlah pertumbuhan investasi pasar modern.Kedua,peraturan pemerintah tidak lagi memadai dalam mengakomodasi situasi yang terjadi saat ini
Demi mengejar target pendapatan asli daerah (PAD),tidak jarang pemerintah daerah berperan sebagai  “jubir” para investor pasar modern yang beroperasi di wilayahnya.Mereka lupa bahwa nasip pedagang kecil dan pedagang pasar tradisional seharusnya menjadi prioritas untuk dilindungi.
Lebih parahnya,menjadi orang kecil di Negara ini memang susah,selalu dibilang melanggar hokum,melanggar ketertiban,membuat keadaan semrawut dan kumuh.Jika dimana-mana mereka diusir,diburu,lalu apa yang bias diberikan oleh para pelayan rakyat untuk mereka?.Tentu semua berjalan dalam cara atau kepentingan masing-masing.
Dengan berbagai pro-dan kontra atas keberadaan pedagang kecil,pemerintah seharusnya mencari solusi yang tepat,sehingga mereka yang selama ini bergantung hidup dari berdagang tetap mendapat peluang berjualan diantara maraknya pertumbuhan pasar-pasar modern.Adakah kedua kepentingan tersebut bias diakomodir dengan konsep dan cara yang lebih adil,kita sama-sama tunggu saja apa yang akan dilakukan oleh pemerintah di negri kita ini!.

Segmentasi Pasar PT.Acer Corporation

berdasarkan analisis saya PT . ACER CORPORATION   melakukan segmentasi pasar,produk laptop saat sekarang ini sangat diminati oleh masyarakat Indonesia,khususnya  produk laptop yang harga murah ,mudah di bawa-bawa  serta modelnya simple.Oleh karena itu  acer sebagai salah satu produk laptop yang banyak disukai oleh masyarakat Indonesia mencoba melakukan terobosan dengan meluncurkan produk acer mini atau lebih dikenal dengan notebook.
Notebook acer di luncurkan dengan tujuan agar masyarakat Indonesia yang golongan menegah kebawah bias terjangkau untuk membelinya,selain itu notebook juga sangat cocok untuk mahasiswa dan pelajar,karena produknya kecil dan ringan sehingga mudah uintuk dibawa-bawa.
segmentasi pasar yang dilakukan oleh ACER adalah segmen demografis.
Untuk memenuhi akan kebutuhan teknologi masyarakat Indonesia yang  golongan menegah kebawah serta untuk memenuhi kebutuhan akan laptop untuk mahasiswa serta pelajar di Indonesia maka acer memproduksi NOTEBOOK acer,notebook acer hadir dengan ukuran yang kecil akan tetapi memiliki fungsi yang sama dengan laptop2 lain.selain itu notebook acer juga dijual dengan harga yang bisa dijangkau oleh masyarakat Indonesia.Dengan dasar inilah acer melakukan segmentasi agar produknya tersebut dapat  disukai oleh masyarakat Indonesia dan bisa diterima oleh kalangan mahasiswa dan pelajar.
Dengan segmentasi tersebuk acer berhasil memasarkan produknya k seluruh wilayah di Indonesia,buktinya dapat kita lihat sekarang ini bahwa rata2 mahasiswa dan pelajar di Indonesia bnyak yg memakai produk acer tersebut serta masyarakat golongan menegah kebawah juga bnyak yg mengunakan produk ini.
Strategi pasar yg dipakai dalam memilih pasar adalah strategi  DIFFERENTIATED MARKETING
Yaitu dengan membagi dua atau lebih kelompok masyarakat khususnya untuk masyarakat menengah kebawah serta mahasiswa dan pelajar.untuk pelajar dan mahasiswa notebook acer lebih bnyak dinikmati sedangan untuk golongan masyarakat pekerja laptop dengan model dan harga yang mahal yang lebih banyaka d pakai.


Ringakasan Ilmu Budaya Dasar


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.   MATA KULIAH DASAR UMUM (MKDU)
         Mata Kuliah Dasar Umum pada dasarnya adalah untuk membantu perkembangan pendidikan bagi mahasiswa,, agar memperoleh cirri-ciri kepribadian yang diharapkan dari setiap anggota terpelajar Indonesia, sehingga tidak saja golongan terpelajar itu mendapat pengetahuan keterampilan, tetapi juga menunjukkan kepribadian yang khas, sesuai dengan nilai-nilai hokum bangsa sendiri.
         Mata Kuliah Dasar Umum pada Perguruan Tinggi dikelompokkan menjadi 2 (dua) bagian. Kelompok pertama, meliputi mata kuliah :
         1. Agama
         2. Pancasila
         3. Kewiraan.
Ketiga mata kuliah tersebut merupakan mata kuliah intra kurikuler yang diwajibkan kepada semua mahasiswa yang dinilai dan ikut menentukan kenaikan tingkat, jenjang pendidikan dan ujian-ujian.
Kelompok kedua, meliputi mata kuliah :
         1. Ilmu Sosial Dasar ( ISD)
         2. Ilmu Budaya Dasar (IBD)
         3. Ilmu Alamiah Dasar ( IAD).
Ketiga mata kuliah dasar tersebut diatas diwujudkan bagi semua mahasiswa dengan ketentuan bahwa mahasiswa bidang pengetahuan keahlian berada di dalam ruang lingkup perhatian salah satu mata kuliah dasar tersebut tidak diwajibkan mengikuti mata kuliah yang bersangkutan.
         Dikaitkan dengan system kredit semester (SKS), maka masing-masing mata kuliah yang merupakan bagian dan mata kuliah dasar umum sekurang-kurangnya diberi 2 (dua) kredit. Mata Kuliah Dasar Umum sebagai keseluruhan mencapai antara  10% sampai dengan 15% dari keseluruhan kurikulum sebagai dinyatakan dengan jumlah angka kredit.
         Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 5 tahun 1980 telah diterbitkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 0174/0/1983 tentang Penataan Jurusan pada Fakultas di lingkungan Universitas/Institut Negeri.

1.2.   PENGERTIAN ILMU ALAMIAH DASAR (IAD), ILMU SOSIAL           DASAR (ISD), DAN ILMU BUDAYA DASAR (IBD).
         IBD biasanya dibagi atas tiga kelompok. Pertama, seni (sastra, musik, seni rupa, seni tari, dan berpidato). Sejarah, agama filsafat. Penjelasan lanjut mengenai beberapa disiplin yang masuk IBD adalah sebagai berikut :
         Sejarah yang diajarkan sebagai disiplin yang menelaah manusia dalam dimensi waktu dengan mengutamakan telaahnya pada masa lampaunya.  Retorika yang terbagi menjadi jenis lisan yang tertulis acapkali dipandang sebagai  suatu ketrampilan belaka dengan akibat bahwa yang dicapai melalui retorika tertulis hanyalah materi obyektif  atau mekanisme mengungkapkan berdasarkan tata bahasa melalui komposisi tertulis. Padahal tujuan yang sebenarnya dari retorika tertulis adalah melatih mahasiswa untuk berlaku berdasarkan logika yang layak.

1.3. ILMU BUDAYA DASAR SEBAGAI KOMPONEN MATA KULIAH       DASAR UMUM (MKDU).
         Ilmu Budaya Dasar bukanlah ilmu yang monolit atau ilmu yang tunggal, tapi lebih tepat disebut sebagai “ilmu gabungan”.
         Komponen yang paling utama dalam membentuk Ilmu Budaya Dasar itu ada empat, ialah : (1) Filsafat; (2) Teologi; (3) Sejarah; dan (4) Seni.
         Dalam hubungannya dengan maksud untuk mengetahui hakikat “manusia sebagai  makhluk yang berbudaya”, filsafat khususnya filsafat manusia, akan mengarahkan wawasannya terhadap ciri khas nya yang membedakan dari makhluk yang lain.
         Sejarah juga memberikan andil kepada manusia untuk mengerti siapa dia sebenarnya. Sejarah akan memperkenalkan manusia lebih banyak dari sisi lahirnya maka seni akan melengkapi dengan lebih banyak menekankan dari sisi batinnya.
         Seni adalah perwujudan kekaguman dan sekaligus penghargaan manusia terhadap keindahan dan nilai-nilai yang ditemuinya dalam kehidupannya. Seni dapat pula dikatakan sebagai bukti keunggulan manusia diantara makhluk-makhluk lain ciptaan Tuhan. Lewat seni manusia mencari identitas, identitas dirinya dalam usaha mencari jawab atas pertanyaan : Siapa dia, siapa engkau, dan siapa aku”? Lewat seni pula manusia akan meraih “the ultimate reality” atau hakikat kenyataan.
         Dengan memperhatikan ilmu hal tersebut diatas, maka ilmu budaya dasar (IBD) perlu bagi setiap mahasiswa. Karena itu IBD kemudian dimasukkan ke dalam salah satu Mata kuliah dasar Umum (MKDU), yang wajib diikuti oleh mahasiswa di perguruan tinggi. Tujuannnya untuk membentuk manusia yang :
1.      Takwa kepada Tuhan YME, bersikap dan bertindak sesuai dengan ajaran agamanya, dan    memiliki tenggang rasa
2.      Berjiwa pancasila
3.      Memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan bermasyarakat dan secara            bersama-sama mampu berperan dalam meningkatkan kualitas.

1.3. ILMU BUDAYA DASAR SEBAGAI KOMPONEN MATA KULIAH      DASAR UMUM (MKDU)
         Ilmu Budaya Dasar lebih tepat disebut sebagai “ilmu gabungan”, yang secara bersama-sama atau sendiri-sendiri dapat dipakai sebagai alat untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapi manusia sebagai makhluk yang berbudaya, baik dalam kedudukannya sebagai maklhuk individu , maklhuk sosial atau makhluk ciptaan Tuhan.
         Komponen yang paling utama dalam membentuk Ilmu Budaya Dasar ada 4, yaitu (1) filsafat; (2) Teologi; (3) Sejarah; dan (4) seni.
         Filsafat yang sering disebut sevagai induk ilmu, merupakan ilmu yang berusaha memberi jawab atas pertanyaan-pertanyaan yang sangat esensial. Melalui filsafat atau melalui jawaban-jawaban yang diberikan oleh filsafat, orang akan mengetahui mengenai hakikat sesuatu yang dipertanyakan tersebut.
         Teologi atau yang sering disebut ilmu agama, akan mengajar banyak kepada kita tentang manusia, sejarahnya, tujuannya, tugas dan tanggung jawabnya di dunia sebagai makhluk ciptaan Tuhan, dan sebagainya. Teologi juga membekali manusia sebagai pelaku kebudayaan. Teologi juga memperkenalkan kepada manusia tentang nilai-nilai yang patut didambakan demi kebahagiaan hidupnya, baik hidup di dunia maupun hidup di akhirat setelah mati kelak. Teologi membekali manusia untuk mendapatkan kebahagiaan hidup jasmani maupun rohani. Pendek kata hanya teologilah yang mampu menuntun manusia menjadi “insan kamil” atau manusia yang utuh (sempurna).sejarah juga memberikan andil kepada manusia untuk mengerti siapa dia sebenarnya itu. Sejarah menceritakan kepada kita bagaimana orang-orang yang terdahulu hidup dalam arti yang seluas-luasnya ; tentang adat istiadatnya, pandangan hidupnya, bahkan asal usulnya. Sejarah akan memperkenalkan manusia lebih banyak dari sisi lahirnya maka seni akan melengkapi dengan lebih banyak menekankan dari sisi batinnya. Sebab seni seperti telah kita ketahui, merupakan perwujudan tanggapan manusia, baik pikiran maupun perasaannya, mengenai hidup dan kehidupan yang mengelilinginya.
         Seni adalah perwujudan kekaguman dan sekaligus penghargaan manusia terhadap keindahan dan nilai-nilai yang ditemuinya dalam kehidupannya. Seni dapat pula dikatakan sebagai bukti keunggulan manusia di antara  makhluk-makhluk lain ciptaan Tuhan. Lewat seni manusia mencari identitas, identitas dirinya dalam usaha mencari jawab atas pertanyaan : “Siapa dia, siapa engkau, dan siapa aku”? Lewat seni pula manusia akan meraih “ the ultimate reality “ atau hakikat kenyataan.
         Ilmu Budaya dasar sebagai mata kuliah wajib di Perguruan Tinggi adalah terjemahan dari istilah Basic Humanities atau pendidikan humaniora, Humanior dalam bahasa Latin berarti manusiawi. Humaniora ini menyajikan bahan pendidikan yang mencerminkan keutuhan manusia dan membantu agar manusia menjadi lebih manusiawi. Sehubungan itu filsuf Indonesia Mardiatmodjo menunjukkan bahwa menegaskan perlunya humaniora bagi pendidikan berarti menempatkan manusia di tengah-tengah proses pendidikan.
         Adapun sumbangan humaniora kepada proses pendidikan menurut beliau ada tiga, yang dengan pengalimatan singkatnya sebagai berikut :
(1) Menyatuderapkan pengembangan pikiran ( rasio ) dengan hati ( rasa ).
(2) Memperkenalkan kepada anak didik nilai-nilai kemanusiaan yang universal dan abadi.
(3) Mengerjasamakan pendidik dengan anak didik serta teori dengan praktek.

1.4. TUJUAN ILMU BUDAYA DASAR
        
         Dengan bantuan Pendidikan Ilmu Budaya Dasar diharapkan lahir sarjana-sarjana yang tidak professional belaka, melainkan professional yang juga memahami bidang-bidang lain di luar bidangnya, dan sarjana yang tahu kedudukan dan fungsinya sebagai makhluk Tuhan yang hidup di tengah-tengah manusia. Sehingga menjadi manusia yang utuh ; yang tidak hanya mementingkan dirinya, melainkan juga memikirkan kehidupan sesame ; yang tidak hanya mengutamakan kehidupan jasmani belakang, melainkan juga memikirkan kehidupan rohani. Mereka nanti diharapkan tidak hanya akan mencari kebahagiaan hidup di dunia semata, melainkan juga mendambakan kebahagiaan hidup di akhirat.
         Ilmu Budaya Dasar dapat menyelamatkan kehidupan dirinya, kehidupan bangsanya,dan kehidupan manusia pada umumnya.
         Untuk menjangkau tujuan tersebut, maka Ilmu Budaya Dasar (IBD) diharapkan dapat :
a) Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
b) Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk dapat memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya, serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
c) Mengusahakan agar pada mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan negara, serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing, tidak jauh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengotakan disiplin yang ketat.
d) Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi kita agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan dapat lebih lancar berkomunikasi.
         Sesuai dengan materi yang disajikan dalam buku ini, maka tujuan Ilmu Budaya dasar secara keseluruhan ialah :
1.      Agar mahasiswa memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang Ilmu Budaya Dasar .
2.      Agar mahasiswa mengetahui dan memahami arti kasih sayang, kemesraan dan pemujaan.
3.      Agar mahasiswa memahami dan mengetahui arti keindahan.
4.      Agar mahasiswa memahami dam mengerti arti penderitaan.
5.      Agar mahasiswa mengetahui dan memahami arti keadilan kehidupan manusia.
6.      Agar mahasiswa memahami dan mengetahui arti pandangan hidup.
7.   Agar mahasiswa memahami dan mengetahui arti tanggung jawab bagi kehidupan     manusia.
8.    Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang seluk beluk kegelisahan hubungannya dengan   kehidupan manusia.
9       Agar mahasiswa mengetahui seluk-beluk harapan dalam kehidupan manusia.

          Dapatlah diperinci  secara singkat bahwa tujuan Ilmu Budaya Dasar  (IBD) ialah :
1.    Agar lebih peka dan terbuka terhadap masalah kemanusiaan dan budaya, serta lebih           bertanggung jawab terhadap masalah
-        masalah tersebut.
2.      Menyadarkan mahasiswa terhadaap nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat, hormat        menghormati serta simapti pada nilai-nilai lain yang hidup pada masyarakat.
3.       Mengembangkan daya kritis terhadap persoalan kemanusiaan dan daya kebudayaan.
4.       Menambah kemampuan mahasiswa untuk menanggapi masalah nilai-nilai budaya            dalam masyarakat Indonesia dan dunia tanpa terpikat oleh disiplin mereka
5.      Agar mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang membangun.
6.      Agar dapat memenuhi tuntutan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya Dharma       pendidikan.

5. ILMU BUDAYA DASAR SEBAGAI ILMU KEMANUSIAAN.
         Ilmu Budaya Dasar bukanlah ilmu yang monolit yang sudah merupakan “body of knowledge” (tubuh keilmuan), karena sasaran ilmu ini adalah masalah-masalah manusia dan budayanya, mencakup filsafat, teologi, sejarah, seni dan cabang-cabangnya, termasuk seni sastra, senimusik, seni lukis dan sebagainya. Ilmu Budaya Dasar lebih tepat kiranya jika di pandang sebagai suatu system pendekatan yang memanfaatkan ilmu-ilmu tersebut dalam usaha memecahkan masalah-masalah yang dihadapi manusia dalam kedudukannya sebagai makhluk berbudaya.
         Ilmu Budaya Dasar yang kita kenal ini, di luar negeri terutama di negara – negara Barat di kenal dengan istilah “humaniora”, yang merupakan istilah lain dari “the humanities”. Istilah itu berasal dari bahasa Latin “humanus” artinya kurang lebih semakna dengan istilah bahasa Indonesia manusiawi, berbudaya, dan halus.
         Istilah Ilmu Budaya Dasar yang kita kenal sekarang ini, sebetulnya merupakan terjemahan atau alih bahasa dari “Basic Humanities”. Yang pertama kali menggunakan istilah itu dan sekaligus memrakarsai dimasukkannya ilmu tersebut ke dalam kurikulum pendidikan kita adalah Prof.Dr. Harsya. W. Bachtiar.
























BAB II
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN HUMANIORA

2.1. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
         Kebudayaan = cultuur (bahasa Belanda) = culture (bahasa Inggris) berasal dari perkataan Latin “Colere” yang berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani. Dari segi arti ini berkembanglah arti culture sebagai “segala daya dan aktivitet manusia untuk mengolah dan mengubah alam”.
         Dilihat dari sudut bahasa Indonesia, kebudayaan berasal dari bahasa Sansekreta “Buddhayah”, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.
         Kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan, tindakan dan hasil karya manusia untuk memenuhi kehidupannya dengan cara belajar, yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat. Untuk lebih jelas,dapat dirinci sebagai berikut :
         1.Bahwa kebudayaan adalah segala sesuatu yang dilakukan dan dihasilkan manusia. Karena itu meliputi :
a. Kebudayaan material (bersifat jasmaniah) yang meliputi benda-benda ciptaan manusia, misalnya : alat-alat perlengkapan hidup.
b. Kebudayaan non material (bersifat rohaniah), yaitu semua hal yang tidak dapat dilihat dan diraba, misalnya : religi, bahasa, ilmu pengetahuan.
         2. Bahwa kebudayaan itu tidak diwariskan secara generatif (biologis), melainkan hanya mungkin di peroleh dengan cara belajar.
         3. Bahwa kebudayaan itu diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Tanpa masyarakat akan sukarlah bagi manusia untuk membentuk kebudayaan. Sebaliknya tanpa kebudayaan tidak mungkin manusia baik secara individual maupun masyarakat, dapat mempertahankan kehidupannya.
         4. Jadi kebudayaan itu adalah kebudayaan manusia. Dan hampir semua tindakan manusia adalah kebudayaan, karena yang tidak perlu dibiasakan dengan cara belajar, misalnya tindakan atas dasar naluri (instink), gerak reflek. Sehubungan dengan itu kita perlu mengetahui perbedaan tingkah laku manusia dengan makhluk lainnya, khususnya hewan.
2.2. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BERBUDAYA
         Di sisi lain akal dan budi memungkinkan munculnya karya-karya manusia yang sampai kapan pun tidak pernah akan dapat dihasilkan oleh makhluk lain. Cipta, karsa dan rasa pada manusia sebagai buah akal budinya terus melaju tanpa hentinya berusaha menciptakan benda-benda baru untuk memenuhi hajat hidupnya ; baik yang bersifat jasmani maupun rohani. Dari proses ini maka lahirlah apa yang disebut kebudayaan. Jadi kebudayaan hakikatnya tidak lain adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi manusia.

2.3. BUDAYA,ALAM DAN MANUSIA
         Budaya selalu menawarkan ketegangan-ketegangan tertentu dalam kehidupan manusia. Tanpa adanya ketegangan ini semua manusia tak akan mengalami kemajuan bahkan budaya yang telah dimilikinya dapat mundur. Dalam menghadapi tantangan alam manusia bersikap lain dengan hewan. Jika hewa memergoki sungai, ia bersikap ragu-ragu, untuk kemudian berjalan kian kemari mencari tempat yang paling mudah untuk di seberanginya. Adapun manusia meskipun mula-mula juga berbuat demikian, kahirnya membuat jembatan untuk dapat mengatasi halangan sungai itu.

 Faktor-faktor pendorong lahirnya budaya.
         Budaya atau kebudayaan adalah seluruh hasil usaha manusia dengan budhinya berupa segenap sumber jiwa, yakni cipta, rasa dan karsa. Adapun kultur berasal dari kata Latin colere, yang dapat berarti mengolah tanah, menggarap sesuatu, menanam, memelihara, menghuni, menghormati, menyucikan. Alam digarap menjadi berbagai alat kerja manusia ; ini budaya yang bertujuan manfaat. Tetapi alam dapat juga ditelah oleh budi manusia dan digali dasar-dasarnya yang dalam di sini budaya yang tujuannya memperoleh pengetahuan. Di samping dua faktor itu (manfaat dan pengetahuan) budaya dapat diusahakan demi keindahan dan permainan, juga demi nilai-nilai dari realitas yang dikandung olehnya.





2.4. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK PENGEMBAN NILAI-NILAI MORAL
         Dimuka telah dijelaskan bahwa adanya akal dan budi pada manusia, telah menyebabkan adanya perbedaan cara dan pola hidup diantara keduanya. Oleh karena akal dan budi menyebabkan manusia memiliki cara dan pola hidup yang berdimesi ganda : yakni kehidupan yang bersifat material dan kehidupan yang bersifat spiritual. Manusia dimanapun dia berada dan apapun kedudukannya selalu berpengharapan dan berusaha merasakan nikmatnya kedua jenis kehidupan tersebut.
         Akal dan budi sangat berperan dalam usaha menciptakan kedua jenis kehidupan itu. Untuk menciptakan kebahagiaan hidup jasmani, manusia dengan akal dan budinya selalu berusaha menciptakan benda –benda baru sesuai dengan yang dihajatkan. Karena selama manusia hidup selalu mempunyai keinginan atau kebutuhan, maka selama itu pula akan terus bermunculan benda-benda baru. Dengan kata lain manusia dengan akal dan budinya serta aktivitasnya sangat besar peranannya dalam mewujudkan dan sekaligus mengembangkan kebudayaan. Kebudayaan manusia akan berkembang kian kompleks, terutama karena pengaruh kebudayaan sesamanya yang lebih maju.
         Di tengah-tengah kehidupan, sifat kebersamaan haru lebih menonjol. Di samping itu faktor kemanusiaan pasti menduduki tempat yang utama. Ukuran tindakan manusia sebagai bagian dari masyarakat secara keseluruhan, bukan berapa besar tindakan itu menguntungkan dirinya, melainkan berapa jauh tindakan itu menguntungkan serta menyempurnakan kemanusiaan masyarakat lain disekitarnya. Akal dan budi menampakkan dirinya sebagai pencipta kebahagiaan yang bersifat spiritual. Ia menuntun atau mengarahkan manusia kepada tindakan atau perbuatan yang sesuai dengan nilai moral.

2.5. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK TERMULIA
         Banyak bukti dapat ditunjukkan sebagai tanda kemuliaan atau keistimewaan manusia diantara makhluk-makhluk lain ciptaan-Nya, misalnya :
  1. Semua unsure alam, termasuk makhluk-makhluk lain, dapat dikuasai manusia dan dimanfaatkan untuk keperluan hidupnya.
  2. Manusia mampu mengatur perkembangan hidup makhluk lain dan menghindarkannya dari kepunahan.
  3. Manusia mampu mengusahakan agar apa yang ada di ala mini tidak saling meniadakan
  4. Manusia mampu mengubah apa yang ada di ala mini yang secara alamiah tidak bermanfaat menjadi bermanfaat ; baik bagi keperluan hidup manusia sendiri, maupun kehidupan pada umumnya.
  5. Manusia memiliki kreativitas oleh karenanya mampu menciptakan benda-benda yang diperlukan dengan bentuk dan model menurut keinginannya.
  6. Manusia memiliki rasa indah dan karenanya mampu menciptakan benda-benda seni yang dapat menambah kenikmatan hidup rohaninya.
  7. Manusia memiliki alat untuk berkomunikasi dengan sesamanya yang disebut bahasa, yang memungkinkan mereka dapat saling bertukar informasi demi kesempurnaan hidup bersama.
  8. Manusia memiliki saran pengatur kehidupan bersama yang disebut sopan santun atau tata susila, yang memungkinkan terciptanya suasana kehidupan bersama yang tertib dan saling menghargai.
  9. Manusia memiliki ilmu pengetahuan yang karenanya kehidupan mereka makin berkembang dan makin sempurna.
  10. Manusia memiliki pegangan hidup antar sesame demi kesejahteraan hidupnya di dunia selain itu juga mengatur “pergaulannya” dengan Sang Pencipta demi kebahagiaan hidupnya di akhirat kelak.

2.6. BUDAYA SEBAGAI SARANA KEMAJUAN DAN SEBAGAI ANCAMAN BAGI MANUSIA
         Filsuf Hegel dalam abad ke -19 membahas budaya sebagai keterasingan manusia dengan dirinya sendiri. Dalam berbudaya manusia tak menerima begitu saja apa yang disediakan oleh alam, tetapi mengubahnya dan mengembangkannya ke tingkat lebih lanjut.Dengan berbuat demikian itu terjadi jurang antara manusia dengan dirinya yang dialami. Itulah yang dimaksud dengan keterlepasan atau keterasingan dan sebagai akibatnya terjadilah aneka ketegangan yang terus menerus mendorong kemajuan budaya itu.
         Dalam pengalaman sejarah umat manusia, dikenal pula gejala kelelahan budaya. Manusia mendambakan kehidupan primitive yang penuh dengan ritus, adat, hiasan, dan magi yang serba menarik. Orang jemu dengan budaya yang serba melelahkan ini dan ingin nikmat secara alami. Padahal bangsa primitive pun memiliki budaya, akan tetapi tak begitu rumit dan melelahkan manusia. Kadang kadang orang mengira bahwa semakin maju budayanya, semakin banyak dosa yang diperbuat, sebaliknya budaya itu semakin primitive, semakin suci.
         Bahwa didalam alam maupun budaya tersembunyilah, bahasa, ditulis pula oleh tokoh reformasi, Calvin, demikian: manusia dalam menelaah alam dan budaya melihat didalamnya unsur dosa juga. Sambil hidup di dalam budaya manusia mengambil jarak dari budaya tersebut; inilah yang dalam bahas jerman disebut : “Innerweltliche Askese” (bertapa dalam dunia). Dengan demikian seorang calvinis yang mengenal dan menjalani askese tak menarik diri dari alam dunia. Calvin sendiri masih mengakui bahwa seni itu penting  bagi kehidupan manusia tetapi harus cukup sederhana saja penanganannya.
        
BAB III

MANUSIA DAN HAKIKATNYA

3.1.HAKIKAT  CINTA KASIH

Cinta boleh jadi merupakan suatu istilah yang sulit untuk dibatasi secara jelas. Secara sederhana cinta bisa dikatakan sebagai paduan rasa simpati antara dua makhluk. Rasa simpati ini tidak hanya berkembang antara pria dan wanita, akan tetapi bisa juga di antara pria dengan pria atau wanita dengan wanita. Cinta memang sangat erat terpaut dengan kehidupan manusia. Padahal cinta bisa diibaratkan sebagai suatu seni yang sebagaimana bentuk seni lainnya. Sampai sekarang orang ini banyak orang beranggapan bahwa cinta itutidak lebih dari sekedar perasaan menyenangkan yang untuk mengalaminya orang harus terjatuh kedalamnya.
Sebagai suatu seni cinta memerlukan pengetahuan dan latihan. Dan sebagaimana lazimnya mempelajari suatu seni, maka dibutuhkan pengetahuan teoritik terlebih dahulu sebelum kita menguasai prakteknya. Cinta adalah suatu kegiatan, dan bukan merupakan pengaruh yang pasif. Secara demikian bisa pula dikatakan bahwa salah satu esensi dari cinta adalah adanya kreatifitas dalam diri seseorang.

3.2.CINTA KASIH DALAM PELBAGAI DIMENSI
Hidup kita akan lebih terasa indah, bahagia dan mengesankan apabila kita telah mampu memahami berbagai perhatian orang lain. Kasih sayang, adalah sesuatu yang indah, suci dan didambakan oleh setiap orang. Sebagaimana cinta, kasih sayang tidak akan lahir tanpa orang yang melahirkannya. Dengan kata lain, seseorang tidak akan memperoleh kasih sayang apabila tidak ada orang lain yang memberi.
Kasih sayang, adalah satu kondisi yang merupakan pertumbuhan lebih lanjut dari cinta. Dalam kasih sayang masing-masing dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, dan saling terbuka, sehingga keduanya seakan-akan merupakan satu kesatuan yang bulat utuh. Meskipun demikian satu hal juga patut untuk dipertimbangkan, bahwa sebelum kita berkehendak memberikan kasih sayang kepada orang lain, sudah barang tentu kita harus mampu terlebih dahulu memberikan kasih sayang itu kepada diri kita sendiri secara wajar.

3.3.KASIH SAYANG
Kasih sayang dialami oleh setiap manusia, karena kasih sayang merupakan bagian hidup manusia. Sejak lahir anak telah mengenal kasih sayang, meskipun ada pula kelahiran anak tidak diharapkan, namun hal itu termasuk kekecualian. Kasih sayang yang berlebihan cecnderung merupakan pemanjaan. Pemanjaan anak berakibat kurang baik, karena umunya anak yang dimanjakan menjadi anak yang sombong, pemboros, tidak shaleh, dan tidak menghormati orang tua.

3.4.KEMESRAAN
Kemesraan berasal dari kata dasar “mesra”, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan akrab baik antara pria-wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih yang telah mendalam. Kemesraan adalah perwujudan dari cinta. Kemesraan dapat menimbulkan daya kreatifitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya.
Dalam lukisan seni budaya itu mengandung nilai-nilai kehidupan, moral pelakunya, kebobrokan sosial, ketidakadilan, dan sebagainya. Semua itu wajib dikaji para cendikia agar dirinya tidak terkungkung dalam bidangnya.

3.5.PEMUJAAN
Pemujaan terhadap Tuhan pada hakiatnya merupakan manifestasi cinta kepada Tuhan.Cinta membangkitan daya kretifitas.Pengertian kreatifitasadalah mencipta,menemukan,berkarya,mencari bentuk-bentuk yang dapat mewujudkan hubungan yang misterius.dalam mencari bentuk-bentuk ini pemujaan dapat berupa:sembahyang sebagai media berkomunikasi membangun membangun tempat beribadah yang sebaik dan seindah mungkin,mencipta lagu,puisi,novel,film,dan sebagainya.


3.6.BELAS KASIHAN
Belas kasihan terhadap sesama pada hakikatnya adalah cinta kasih terhadap sesama,yang berarti menjalankan ajaran agama.bahwa kita wajib mencintai sesama,berarti orang itu berbudi.Berbudi perbuatan yang di puji oleh ALLAH SWT.
Cara orang menumpahkan rasa belas kasihan bermacam-macam,sesai dengan siapa yang di belas kasihi dan bergantung pada situasi dan kondisi.Belas kasihan dapat menimbulkan daya kreatifitas,yang berarti orang dapat berbuat, berkarya,mencipta,mencari,menemukan dan lain-lain.Dalam seni budaya belas kasihan dapat berupa bermacam-macam bentuk seni:seni sura,seni puisi,seni sastra,dan lain-lain.

3.7.MANUSIA DAN CINTA KASIH
            “Hidup tanpa cinta itu kosong”.Cinta amat penting dalam kehidupan manusia.belumlah sempurna hidup seseorang itu jika dalam hidupnya tidak pernah di hampiri atau di hinggapi perasaan cinta.
            Dalam cinta kasih atau cinta sejati tidak ada kehendak untuk memiliki,apalagi menguasai.Yang ada hanyalah rasa solidaritas,rasa senasib dan sepenanggungan dengan yang kita cintai dan tumbuh secara wajar serta bersifat sukarela.
            Maka cinta kasih itu akan meliputi seluruh dunia,tanpa melihat suku bangsa,warna kulit,agama dan sebagainya;dan tidak mengenal batas waktu.Cinta kasih bersifat abadi,karena ia bergantung kepada sesuatu yang ada dan melekat pada sesuatu yang di cintai.
            Cinta kasih tidak mengenal iri,cemburu,persaingan dan sebangsanya.Yang ad adlah perasaan yang sama dengan perasaan yang ada pada orang yang di cintainya,mengapa?karena dirinya adalah diri kita.
           

BAB IV
MANUSIA DAN KEINDAHAN

4.1.PENGERTIAN KEINDAHAN
Keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, molek dan sebagainya. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Keindahan adalah identik denagan kebenaran. Keindahan adalah kebenaran, dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah, yang tidak mengandung kebenaran berarti tak indah. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedarahan atau lokal.
Sejak abad ke-18 pun pengertian keindahan ini telah di gumuli para filsuf. Keindahan dalam arti luas mengandung ide kebaikan, watak, hukum, pikiran, pendapat dan  sebagainya. Keindahan dalam arti estetik disebutnya “symetria”, jadi pengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi: keindahan seni, alam, moral, intelektual. Keindahan dalam arti estetik murni mencakup pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya. Keindahan dalam arti terbatas berupa keindahan bentuk dan warna.
4.2.MAKNA KEINDAHAN
Menjawab pertanyaan sekitar apa itu keindahan, boleh jadi merupakan pekerjaan yang sulit. Kesulitan semacam itu memang bisa dimengerti oleh karena sampai sekarang ini bisa kita temukan berbagai batasan atau pengertian tentang keindahan yang celakanya, berbeda satu sama lain.
Secara demikian, upaya memperoleh pengertian yang jernih tentang keindahan tidak bisa hanya bertumpu pada definisi-definisi yang bersifat perorangan, kendatipun dikemukakan oleh filsuf sekalipun. Keindahan itu merangsang timbulnya rasa senang tanpa pamrih daalm diri subyek yang melihatnya, serta bertumpu pada ciri-ciri dari obyek yang sesuai dengan rasa senang itu sendiri.
4.3.RENUNGAN
Renungan berasal dari kata renung, merenung artinya dengan diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Setiap kegiatan untuk merenungkan atau mengevaluasi segenap pengetahuan yang telah dimiliki dapat disebut berfilsafat. Penalaran adalah proses berpikir yang logik dan analitik. Berpikir merupakan kegiatan untuk menyusunpengetahuan yang benar.
Penalaran merupakan kegiatan berpikir yang juga menyandarkan diri kepada suatu analisis. Analisis adalah kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu, sehingga pengetahuan yang diperoleh disebut pengetahuan tidak langsung. Renungan atau pemikiran yang berhubungan dengan keindahan atau penciptaan keindahan didasarkan atas tiga macam teori, ialah teori pengungkapan, teori metafisika, dan teori psikologis.
4.4.KESERASIAN
Keserasian berasal dari kata serasi artinya cocok, sesuai, atau kena benar. Kata cocok sesuai atau kena mengandung unsur pengetian perpaduan, ukuran dan seimbang. Keserasian identik dengan keindahan. Sesuatu yang serasi tentu tampak indah dan yang tidak serasi tidak indah. Karena itu sebagian ahli pikir berpendapat, bahwa keindahan ialah sejumlah kualita pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kualita yang paling sering disebut ialah kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetungkupan (symetri), keseimbangan (balance), dan perlawanan/pertentangan (contrast).
Keserasian tidak ada hubungan dengan kemewahan. Sebab keserasian merupakan perpaduan antara warna, bentuk dan ukuran. Atau keserasian merupakan pertentangan antara nada tinggi-rendah, keras-lembut, dan panjang-pendek
4.5.KEHALUSAN
Kehalusan berasal dari kata halus artinya tidak kasar (perbuatan) lembut, sopan, baik, (budi bahasa), beradab. Kehalusan berarti sifat-sifat yang halus, kesopanan dan atau keadaban. Halus bagi manusia itu sendiri ialah berupa sikap, yakni sikap halus. Sikap halus adalah sikap lembut dalam menghadapi orang. Halus itu berarti suatu sikap manusia dalam pergaaulan baik dalam masyarakat kecil maupun dalam masyrakat luas.
Sikap halus atau lembut merupakan gambaran hati yang tulus serta cinta kasih terhadap sesama. Sikap halus juga dimiliki orang yang bersikap rendah hati. Karena orang yang bersikap rendah hati orang yang halus tutur bahasanya, sopan tingkah lakunya, tidak sombong, tidak membedakan pangkat dan derajat dalam pergaulan.
4.6.MANUSIA DAN KEINDAHAN
       Akal dan budimerupakan kekayaan manusia tidak dimiliki oleh makhluk lain.Oleh akal dan budi dan manusia memiliki kehendak atau keinginan pada manusia ini tentu berbeda dengan “kehendak atau keinginan” pada hewan karena keduanya timbul dari sumber yang berbeda.Sesuai dengan sifat kehidupan yang menjasmani dan merohani,maka kehendak atau keinginan manusia itu pun bersifat demikian.
       Kodrat manusia selalu mendambakan sesuatu yang baik,yang dapat menyempurnakan kemanusiaanya.Akal dan budi sesungguhnya selalu mengajak kepada manusia kearah perbuatan yang baik,indah dan yang benar.Manusia yang tidak senang akan kebaikan,keindahan dan kebenaran serta tidak berusaha menciptakanya,orang itu sudah kehilangan predikat manusia lagi.
      
 
BAB V
MANUSIA DAN PENDERITAAN

5.1.PENDERITAAN
      Penderitaan berasal dari kata derita.Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan.Yang termasuk penderitaan itu ialah kelu kesah,kesengsaraan,kelaparan,kekenyagan,kepanasan,dan lain-lain.
      Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan.Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan liku-liku kehidupan manusia.Dalam kehidupan ,penderitaan manusia telah menjadi salah satu gagasan  atau tema karya filsafat atau karya seni sepanjang zaman.
            Dalam dunia modern seperti sekarang ini,hasil teknologi modern merata di segala penjuru,tetapi penderitaan yang dialami manusia sekarang juga tidak kalah hebatnya dibandingkan dengan penderitaan yang dialami oleh nenek moyang kita atau manusia sebelum perang.
            Perkembangan dan penyebaran hasil teknologi modern menyebabkan berita penderitaan meluas dengan cepat  lewat berbagai media massa.Jelas bagi kita,bahwa  penderitaan merupakan bagian terpenting dan menarik perhatian media massa dimana pun.Hal itu disebabkan karena penderitaan merupakan bagian dari kehidupan manusia.
5.2.PENDERITAAN SEBUAH FENOMEN UNIVERSAL
            Penderitaan tidal mengenal ruang dan waktu.Ini berarti bahwa penderitaan tidak hanya dialami oleh manusia di zaman sekarang,dimana kebutuhan dan tuntutan hidup semakin meningkat yang pada instansi berikut bisa menimbulkan penderitan bagi yang tidak mampu memenuhinya.
            Sebagai fenomen universal,penderitaan tidak mengenal perbedaan manusia.Artinya penderitaan itu bisa dialami oleh siapa saja,bahkan rasul atau nabi sekalipun.Begitu universalnya fenomen penderitaan tidak mengherankan kalau banyak seniman atau filsafat yang mengangkat masalah penderitaan dalam karya seni ataupun ajaran-ajaran filsafatnya.

5.3.PENDERITAAN SEBAGAI ANAK PENGUASAAN
            Manusia sebagai faktor utama penyebab utama penderitaan memang sudah disadari sejak dahulu.Penderitaan manusia yang satu tidak bisa dilepaskan dari ulah manusia yang lainnya.Ini semua sulit terbantahkan mengingat penderitaan itu pada dasarnya merupakan anak pengusaan,dan jarang sebagai anak kebebasan.
            Penderitaan manusia ,sebagai  buah dari praktek pengusaan,tidak lepas pula dari pengamatan para satrawan,bahkan pada seniman pada umumnya.Sebagai manusia yang punya daya pengamatan dan getar rasa yang lebih lembut dan sublim,dengan sendirinya mereka dapat mewakili kelompoknya dalam menyuarakan fenomen penderitaan.

5.4.SIKSAAN
            Siksaan itu berupa penyakit,siksaan hati,siksaan badan oleh orang lain,dan sebagainya.
Siksaan manusia ini teryata menimbulkan kreativitas baik bagi yang pernah mengalami siksaan  atau orang lain yang berjiwa seni yang menyaksikan baik langsung maupun tidak langsung.Hal itu terbukti dengan banyaknya tulisan baik berupa berita,cerpen maupun novel yang mengisahkan siksaan orang.Bahkan siksaan itu banyak pula yang difilmkan.
            Dengan membaca hasil seni berupa siksaan kita akan dapat mengambul hikmahnya.Karena kita dapat menilai arti manusia,harga diri,kejujuran,kesabaran,dan ketakwaan,tetapi juga hati yang telah dikuasai nafsu syaitan,kesadisan,tidak mengenal perikemanusiaan,dan sebagainya.

5.5.RASA SAKIT
            Rasa sakit atau penyakit tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehati-hari.Menderita sakit tak dapat direncanakan,kalau datang datang juga,manusia hanya dapat berikhtiar menyembuhkan atau sekurang-kurangnya mengurangi rasa sakit.
            Rasa sakit atau sakit dalam pengalaman hIdup sehari-hari,ada tiga macam :sakit hati,sakit syaraf dan sakit jiwa,dan sakit fisik.Sakit  hati bermacam-macam pula jenis dan sifatnya.Sakit hati dapat menyebabkan orang berfikir terus,yang akibatnya dapat menjadikan pendrita sakit fisik.
            Rasa sakit juga banyak hikmahnya,antara lain dapat mendekatkan diri penderita kepada Tuhan,dapat menimbulkan rasa kasihan terhadap penderita dapat membuka rasa keprihatinan manusia,rasa sosial,dermawan,dan sebagainya.
            Tiap rasa sakit atau penyakit ada obatnya.Hanya tergantung kepada penderita atau keluarga penderita,apakah ada usaha atau tidak.Bagi yang berusaha sungguh-sungguh dengan disertai dengan mendekatkan diri kepada Tuhan dan pasrah kepadanya,maka Tuhan akan mengambulkan do’a dan usahanya.

5.6.NERAKA
            Antara neraka,siksaan,rasa sakit dan penderitaan terdapat hubungan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain.Empat hal tersebutmerupakan rangkaian sebab-akibat.
Manusia masuk neraka karena dosa.Oleh karena itu,bila kita berbicara  tentang dosa berarti juga berkaitan tentang kesalahan.
            Dalam kehidupan sehari-hari,manusian tak lepas dari kesalahan.Kesalahan itu disengaja atau tidak,tetap salah dan mendapat hukuman.Hukuman tersebut sesuai dengan kesalahan yang diperbuat.Siapa yang menghukum tergantung pada kesalahan tersebut.

5.7.MANUSIA DAN PENDERITAAN
            Penderitaan  berasala dari dalam dan dari luar diri manusia,atau disebut dengan faktor internal dan daktor eksternal.Dalam diri manusia itu ada cipta,rasa dan karsa.Karsa adalah sumber yang menjadi pengrak segala aktifitas manusia.Cipta adalah ralisasi dari adanya rasa dan karsa.Baik karsa maupun rasa selalu ing     in dipuaskan.Karena selalu ingin dilayani,sedangkan rasa selalu ingin dipenuhi tuntutannya.Baru dalam keduanya menemukan yang dicarinya atau dIharapkan manusia akan merasa senang,merasa bahagia.
            Rasa kurang mengakibtkan munculnya,wujud penderitaan bahkan lebih dari itu,yaitu rasa takut.Rasa kurang itu muncul dikarenakan adanya anggapan lebih pada pihak lain.Orang merasa kurang kaya,kurang tinggi pangkatnya,karena orng itu melihat dan merasa ada orang yang lebih kaya atau lebih tinggi pangkatnya dari dirinya.
            Rasa itu dapat diobati dengan cara menumbuhkan kesadaran terhadap adanya keadaan yang berlawanan dengan yang dijadikan perbandingan.Jika orang tersebut merasa bahwa ada orang yang lebih kaya,maka orang itu harus yakin bahwa ada orang yang lebih miskin dari pada dirinya.













BAB VI
KEMANUSIAAN DAN KEADILAN

6.1.KEADILAN
            Keadilan adalah pengakuan pelakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban.Jika kita mengakui hak hidup kita,maka sebaliknya kita wajib mempertahankan hak hidup dengan berkeja keras tanpa merugikan orang lain.Hal ini disebabkan karena oran lain mempunyai hak hidup seperti kita.Jadi keadilan terletak pada keseimbangan atau keharmonisan antara menuntut hak,dan menjalankan kehidupan.
            Berdasarakan kesadaran etis,kita diminta untuk tidak hanya menuntut hak dan lupa menjalankan kewajiban.Jika kita hanya menuntut hak dan lupa menjalankan kewajiban,maka sikap dan tindakan kita akan mengarah kepada pemerasan dan perbudakan orang lain.Sbaliknya pula,jika kita hanya menjalankan kewajiban dan lupa menuntut hak,maka kita akan mudah diperbudak atau diperas orang lain.

6.2.KEADILAN DAN KETIDAKADILAN
            Menurut Burhan M.Magenda ada dua sumber penyebab komitmen masyarakat kita yang begitu tinggi terhadap asas keadilan.Sumber yang pertama,adalah tradisi kultural dari semua kebudayaan dan pemerintahan yang tradisional di Indonesia.Konsep keadilan yang tradisional itu boleh dikatakan bersifat normatif.Misalnya  bagi raja konsep keadilan tersebut bisa jadi akan mengurangi legitiminasi dari penguasa yang bersangkutan.Jadi apa bila terjadi pelanggaran maka ada kesempatan  bagi rakyat biasa untuk menolak keabsahan rajanya.
            Sumber kedua dari komitmen masyarakat kita terhadap keadilan adalah pengalaman-pengalaman rakyat selama revolusi kemerdekaan dengan segala akibatnya.Sudah sejak zaman kependudukan Jepang  timbul kesadaran baru bahwa orang Belanda,yang semula dianggap kuat dan takterkalahkan,ternyata bisa dihancurkan.
Oleh karena itulah dengan adanya sikap Jepang yang merendahakan golongan bangsawan pribumi menyebabkan meluasnya ide tentang   keadilan sosial secara nyata.
            Namun  satu kenyataan menunjukkan bahwa masih ada keseragaman dalam persepsi,implementasi ataupun upaya pemenuhannya.Dan keseragaman itulah kadang memunculkan ketidakadilan.
            Ketidakadilan dalam masyarakat  seringkali tidak dibiarkan begitu saja masyarat yang bersangkutan.Kendatipun begitu banyak teoti membuktikan  kalau ketidakadilan merupakan akibat logis dari suatu sistem  yang berlaku,baik ekonomi,sosial ataupun politik,dalam suatu masyarakat akan tetapi adanya praktek ketidakadilan sering ditolak oleh anggota masyarakat yang merasakannya.

6.3.KEJUJURAN
            Jujur berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum.Jujur juga berarti menepati janji atau menepati kesanggupan,baik yang telah terlahir kata-kata maupun yang masih di dalam hati(niat).
Pada hakikaknya jujur atau kejujuran dilandasi oleh kesadaran moral yang tinggi,kesadaran pengakuan akan adanya sama hak dan kewajiban,serta rasa takut terhadap kesalahan atau dosa.
            Berbagai macam hal yang menyebabkan orang tidak berbuat jujur ,mungkin karena pengaruh lingkungan,sosial ekonomi,terpaksa ingin populer,karena sopan santun dan untuk mendidik.Untuk mempertahankan kejujuran,berbagai cara dan sikap perlu dipupuk.Namun,demi sopan santun dan pendidikan,orang diperbolehkan berkata tidak jujur sampai pada batas-batas yang dapat dibenarkan.



6.4. KECURANGAN
            Curang atau kecurangan artinya apa yang dikatakan tidak sesuai dengan hati nuraninya.Atau ,orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan usaha.
            Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah,tamak,ingin  menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat,paling kaya,dan senang bila masyarakat disekelilingnya hidup menderita.
Bermacam-macam sebab menyebabkan orang melakukan kecurangan.Ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya,ada empat aspek yakni aspek eonomi,aspek kebudayaan,aspek peradapan dan aspek teknik.Apabila keempat aspek terebut dirasakan secara wajar,makasegalanya akan berjalan sesuai dengan norma_norma moral dan norma hukum.Akan tetapi apabila manusia dalam hatinya telah digerogoti jiwa tamak,iri.dengki,maka manusia akan melakukan perbuatan yang melanggar norma tersebut,dan terjadilah kecurangan.
6.5. PEMULIHAN NAMA BAIK
            Nama baik adalah nama yang tidak tercela.Setiap orang  menjaga dengan hati-hati agar namanya tetap baik.Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi orang/tetangga di sekitarnya adalah suatu kebanggan batin yang tidak ternilai harganya.
            Tingkah laku atau perbuatan yang baik dengan nama baik itu pada hakikatnya sesuai dengan kodrat manusia,yaitu :
1)      Manusia menurut sifat dasarnya adalah makhluk moral.
2)      Ada aturan-aturan yang berdiri sendiri yang harus dipatuhi manusia untuk mewujudkan dirinya sendiri sebagai pelaku moral tersebut.
Untuk memulih nama baik,manusia harus bertobat atau meminta maaf.Tobat dan mintamaaf tidak hanya dibibir,melainkan harus bertingkah laku yang sopan,ramah,berbuat budi darma hidup yang perlu ditolong dengan penuh kasih sayang,tampa pamrih ;takwa kepada Tuhan,dan mempunyai sikap rela,tawakkal jujur,dan budi luhur selalu dipupuk.
6.6. PEMBALASAN
Pembalasan adalah suatu reaksi atas perbuatan orang lain.Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa,perbuatan yang seimbang,tingakah laku yang seimbang.
Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan .Pergaulan yang bersahabat mendapat balasan yang bersahabat.Sebaliknya,pergaulan yang penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat juga
6.7. MANUSIA DAN KEADILAN
Pastilah masalah keadilan sosial akan terus dicari dan diperjuangkan manusia sampai kapanpun;sebab masalah keadilan hakikatnya adalah masalah “kemanusiaan”.
Bukan sekedar menyangkut,melainkan justru asasi kemanusiaan.Keadilan menentukan harkat dan martabat manusia,sebab masalah keadilan selalu berhubungan dengan masalah hak.
Masing-masing orang tentu berbeda cara memandang keadilan,karena dipengaruhi oleh kepentingan masing-masing.Sehingga tindakan seseorang dianggap sudah adil,namun oleh orang lain justru tindakan itu tidak adil.
            Oleh WJS Poerwadarmita dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia mengartikan kata adil dengan tidak berat sebelah atau tidak memihak.Dengan demikian tidaklah terlalu meleset jauh apabila keadilan kita artikan dengan keseimbagan antara hak dan kewajiban

BAB VII                                                                                                  MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

7.1.CITA-CITA
            Cita-cita itu perasaan hati yang merupakan suatu keinginan yang ada dalamhati.cita-cita sering kali di artikan sebagai angan-angan,keinginan,kemauan,niat,atau harapan.cita-cita itu penting bagi manusia,karena adanya cita-cita menandakan adanya kedinamikaan manusia.
Kadang cita-cita diartikan sebagai angan-angan hal ini terjadi pada yang masih bersekolah di TK atau SD atau bahkan sebelum sekolah.bila orang tuanya bertanya,pasti ia menjawab dengan tegas ,seperti “ingin jadi polisi” atau “ingin jadi ABRI” atau ‘PENERBANG” hal ini di sebabkan polisi,ABRI, selalu tampak gagah dan tegap di matanya.sedangkan penerbang kelihatan hebat saat kapal terbang melintas di udara.setela anak tumbuh dewasa,bertambah pengetahuan  dab pengalaman,maka berubahlah angan-angan anak itu atau tetapi mungkin juga tidak.
Ada tiga kategori keadaan hati seseorang,keras,lunak dan lemah.orang yang berhati keras,tak akan berhenti berusaha ketika cita-citanya belum tercapai.Ia tidak menghiraukan rintangan,tantangan dan segala kesulitan yang di hadapinya.Orang yang berhati keras biasanya mencapai hasil yang gemilang dan sukses hidupnya.
Orang yang berhati lunak dalam usaha menggapai cita-citanya menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi.namun ia tetap berusaha mencapai cita-cita itu.Karena itu,biarpun lambat ia akan berhasil juga mencapai cita-citanya.
Orang berhati lemah,mudah terpengaruh oleh situasi dan kondisi.bila mengalami kesulitan cepat-cepat ia berganti haluan dan berganti keinginan


7.2.KEBAJIKAN
            Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakikatnya sama dengan perbuatan moral,perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama atau etika.kita sebagai manusia berbuat baik,karena menurut kodratnya manusia itu baik,makhluk bermoral.Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik.
            Untuk melihat apa itu kebajikan,kita harus melihat dari tiga segi,yaitu:manusia sebagai pribadi,manusia sebagai  anggota masyarakat,dan manusia sebagai makhluk Tuhan.
            Manusia sebagai pribadi dapat hal yang baik dan yang buruk.dan yang menentukan baik dan buruk itu adalah suara hati.Suara hati itu semacam bisikan dalam hati untuk menimbang perbuatan baik atau tidak.Jadi suara hati itu merupakan hakim terhadap diri sendiri.Suara hati sebenarnya telah memilih yang baik,namun sering kali manusia tidak mau mendengarkanya.
            Demikian pula suara hati masyarakat,yang menentukan baik dan buruk adalah suara hatu masyarakat.suara hati manusia adalah baik,tetapi belum tentu suara hati masyarakat menganggap baik.Sebagai anggota masyarakat,manusia tidak dapat membebaskan diri dari kemasyarakatan.
            Sebagai makhluk Tuhan,manusia pun harus mendengarkan suara hati Tuhan.Suara hati Tuhan selalu membisikan  agar manusia selalu berbuat baik dan mengelakkan perbuatan yang tidak baik.Jadi untuk mengukur perbuatan baik-buruk,harus kita dengar pula suara Tuhan atau kehendak Tuhan.Yang berbentuk hukum tuhan dan hukum agama.
            Jadi kebajikan itu adalah perbuatan yang Selaras dengan suara hati kita,suara hati masyarakat dan hukum Tuhan. 
            Namun ada pula kebajikan semu,yaitu kejahatan yang berselubung kebajikan.Kebajikan semu ini sangat berbahaya,karena pelakunya orang-orang munafik,yang bermaksud mencari keuntungan buat dirinya sendiri.

7.3.SIKAP HIDUP
               Sikap hidup ialah keadaan hati dalam menghadapi hidup ini.Apakh kita mempunyai  sikap yang positif atau negatif? Apakah kita mempunyai sikap optimis atau pesimis? Ataukah kita mempunyai sikap yang apatis?Setiap manusia memiliki sikap yang berbeda-beda.Sikap dapat di bentuk sesuai dengan kemauan yang membentuknya.pembentukan sikap ini melalui pendidikan.dalam kita hidup sebagai makhluk sosialterdapat beberapa sikap etis dan nonetis.Sikap etis berarti sikap positif,sedangkan sikap non etis adalah sikap negatif.
7.4.MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
                Akal dan budi sebagai milik manusia ternyata membawa ciri tersendiri akan diri manusia itu sendiri.Sebab akal dan budi mengakibatkan manusia memiliki keunggulan di bandingkan makhluk lain.Satu di antara diantara keunggulan manusia tersebut adalah pandangan hidup.Di satu pihak manusia menyadari bahwa dirinya lemah,Di pihak lain manusia menyadari bahwa kehidupanya lebih kompleks.
               Kesadaran akan kelemahan  dirinya memaksa manusia mencari kekuatan di luar dirinya.Selain itu manusia sadar pula bahwa kehidupanya itu lain bila dibandibgkan dengan kehidupan makhluk yang lainnya.Sadar pula bahwa di balik kehidupan ini ada kehidupan lain yang di yakini lebih abadi.Lebih yakin lagi bahwa kehidupan lain itu bahkan merupakan kehidupan yang sesungguhnya.Disana manusia akan mempertanggung jawabkan apa yang telah dilakukanya selama hidup di dunia.Manusia tahu benar bahwa baik dan buruk itu akan memperoleh perhitungan,maka manusia akan selalu mencari “sesuatu” yang dapat menuntunya ke arah kebaikan dan menjauhkanya dari keburukan.
              Akhirnya manusia menemukan apa yang di sebut “sesuatu” dan “kekuatan” diluar dirinya,ternyata keduanya adalah “agama” dan “Tuhan”.Antara Tuhan dan agama tidak dapat dipisahkan.karena keduanya adalah satu.Keduanya amat di butuhkan oleh manusia karena yakin keduanya akan dapat menyelamatkan hidupnya baik di dunia maupun di akhirat.
              Dengan demikian bahwa pandangan hidup  merupakan masalah yang asasi.Sayaangya tidak semua manusia memahami dan menyadarinya,sehingga banyak orang yang memeluk agama suatu agama semata-mata atas dasar keturunan.Akibatnya banyak orang yang beragama hanya pada lahirnya saja dan tidak sampai batinya;atau sering di kenal dengan agama KTP.Padahal urusan agama adalah urusan akal,seperti dikatakan oleh Nabi Muhammad saw  dalam salah satu haditsnya “Agama adalah akal,tidak ada agama bagi orang-orang yang tidsk berakal”.
             Maksud Nabi Muhammad saw tersebut adalah agar manusia dalam memilih suatu agama benar-benar berdasarkan pertimbangan akalnya,dan bukan semata-mata karena asas keturunan.Hal ini di tegaskan dalam firman ALLAH SWT surat Al-Baqarah,ayat 236 yang artinya:”tidak ada paksaan untuk memasuki suatu agama, sesungguhnya telah jelas antara jalan (agama) yang benar dan jalan (agama) yang salah.”Dalam firman tersebut tersirat bahwa begitu ALLAH menghargai akan akal manusia,kita sebagai makhluk ciptaaNYA haruslah pula mengerti akan guna akal yang telah di karuniakaNYa kepada kita secara luas,untuk dapat membedakan yang baik dan yang buruk serta yang benar dan yang salah serta pula yang halal dan yang haram.          
                                                                                                                                                                       










BAB VIII
MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

8.1.PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB
            Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatanya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibanya.Manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang bertanggung jawab.Disebut demikian karena manusia,selain merupakan makhluk individual dan makhuk sosial,juga merupakan makhluk ciptaan tuhan.Manusia memiliki tuntutan yang besar untuk bertanggung jawab mengingat ia mementaskan sejumlah peranan dalam konteks sosial,individual maupun teologis.
8.2.MACAM TANGGUNG JAWAB
         Tanggung jawab dia bagi atas:
A.Tanggung jawab kepada keluarga
            Masyarakat kecil ialah keluarga.Keluarga adalah suami-istri,ayah-ibu,dan anak-anak,dan juga orang-orang lain yang menjadi keluarga.tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya.Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarganya.Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan,keselamatan,pendidikan dan kehidupan.
B.Tanggung jawab kepada masyarakat
            Satu kenyataan pula,bahwa manusia adalah makhluk sosial.Manusia merupakan anggota masyarakat.Karena itu,berpikir,bertingkah laku,berbicara,dan sebagainya manusia terikat oleh masyarakat.Wajarlah apabila tingkah laku dan perbuatanya harus di pertanggung jawabkanya kepada masyarakat.
C.Tanggung jawab kepada bangsa/negara
Satu kenyataan lagi,bahwa tiap manusia adalah warga negara suatu negara.Dalam berpikir,berbuat,bertindak,dan bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau aturan-aturan yang di buat ole negara.manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri,bila perbuatanya itu salah,maka ia harus bertanggung jawab kepada negara dengan segala konsekuensinya
D.Tanggung jawab kepada tuhan
            Manusia ada ada tidak dengan sendirinya,tetapi makhluk yang di ciptakan Tuhan.sebagai hamba Tuhan,manusia harus bertanggung jawab atas segala perbuatan yang salah,yang di sebut juga dosa.Manusia hidup dalam perjuangan,begitu firman ALLAH.Tetapi jika manusia tidak bekerja keras untuk kelangsungan hidupnya,maka segala akibatnya harus dipikul sendiri,penderitaan akibat kelalaianya adalah tanggung jawabnya.Meskipun manusia menutupi perbuatanya yang salah dengan segala jalan sesuai dengan kondisi dan kemampuanya,misalnya dengan hartanya,kekuasaanya,dan kekuatanya (ancaman),namun  manusia tidak dapat lepas dari tanggung jawabnya kepada TUHAN.
8.3.PENGABDIAN
            Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran,pendapat,ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan yang di lakukan dengan ikhlas.Timbulnya pengabdian itu hakikatnya ada rasa tanggung jawab.
A.Pengabdian kepada keluarga
            Hidup berkeluarga di dasarkan atas cinta dan kasih sayang.Kasih sayang ini mengandung pengertian pengabdian dan pengorbanan.Tidak ada kasih sayang tanpa pengabdian,bila ada kasih sayang tidak di sertai pengabdian,Berarti kasih sayang itu palsu atau semu.Pengabdian kepada keluarga dapat berupa pengabdian kepada istri dan anak-anak.Istri kepada suami ddan anak-anaknya,atau anak-anak kepad orang tuanya.

B.Pengabdian kepada masyarakat
            Manusia adalah anggota masyarakat.Ia tidak dapat hidup tanpa orang lain,karena tiap-tiap orang saling membutuhkan.Bila seseorang yang hidupdi masyarakat tidak mau memasyarakatkan diri dan selain mengasingkan diri,maka apa bila mempunyai kesulitan yang luar biasa,ia akan di diamkan dan di kucilkan ole masyarakat,cepat atau lambat ia akan menyadari dan menyerah kepada masyarakat lingkunganya.Oleh karena itu,demi kelangsungan hidup bermasyarakat,anggota masyarakat harus mau mengabdikan diri kepada masyarakat.ia harus mempunyai rasa tanggung jawab kepada masyarakat.Oleh karena nama baik tempat ia tinggal,membawa nama baiknya pula.Bila remaja masyarakat kampungnya terkenal “berandal” suka berkelahi,mengganggu orang,atau merampas hak orang lain,maka bagaimanapun ia akan merasa malu.
C.Pengabdian kepada negara
            Manusia pada hakikatnya adalah bagian dari suatu bangsa atau warga negara suatu negara.Karena itu seorang warga negara harus mencintai bangsa dan negaranya.mencintai dalam hal ini biasanya di wujdkan dalam bentuk pengabdian.Tidak ada arti cinta tanpa pengabdian.
D.Pengabdian kepada Tuhan
            Manusia tidak ada dengan sendirinya,tetapi merupakan makhluk ciptaan Tuhan.Sebagai ciptaan Tuhan manusia wajib mengabdi kepada Tuhan.Pengabdian berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan,dan itu merupakan perwujudan tanggung jawabnya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
8.4.KESADARAN
            Kesadaran adalah keinsyafan akan perbuatanya.lebih jalasnya lagi kesadaran itu adalah hati yang telah terbuka tentang apa yang telah di kerjakanya.Kesadaran moral amat penting untuk di perhatikan orang,karena pelanggaran moral dapat berakibat merusakkan nama.Oleh sebab itu kesadaran moral perlu di jaga oleh setiap individu.Hal ini tidak berarti bahwa kesadaran lain tidak penting.Justru pada umumnya orang sadar akan perbuatanya,tetapi tidak di sadari,apakah perbuatan itu melanggar norma-norma.
8.5.PENGORBANAN
            Pengorbanan berasal dari kata korban,artinya memberikan secara ikhlas,harta,benda,waktu,tenaga,pikiran,bahkan,mungkin nyawa,demi cintanya atau ikatanya dengan sesuatu atau demi kesetiaan dan kebenaran.pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian.Pengorbanan dapat berupa harta benda,pikiran,perasaan,bahkan dapat juga berupa jiwanya.Pengorbanan di serahkan secara ikhlas tanpa pamrih,tanpa ada perjanjian,tanpa ada transaksi,kapan saja di perlukan.
A.pengorbanan kepada keluarga
            Dasar hidup berkeluarga adalah kasih sayang.kasih sayang memerlukan pengorbanan.Tanpa pengorbanan tidak ada kasih sayang atau tidak ada cinta.
B.Pengorbanan kepada masyarakat
            Manusia adalah makhluk sosial,karena manusia tidak dapat hidup sendiri dan saling membuthkan.sebagai makhluk sosial,manusia merasa terikat dengan masyarakatnya.Karena itu,demi pengabdianya kepada masyarakat ia tidak bebas dari pengorbanan.
C.pengorbanan kepada bangsa dan negara
            Semua orang pasti menjadi anggota atau warga dari suatu bangsa atau negara dan mempunyai kewajiban antara lain membela negara.Pembelaan itulah yang di sebut pengorbanan.
D.pengorbanan karena kebenaran
            Ada peribahasa “berani karena benar,takut karena salah”.Demi kebenaran orang tidak takut menghadapi apapun.Perang kemerdekaan itu pada hakikatnya adalah perang untuk membela kebenaran.Menurut kodratnya,manusia mempunyai hak hidup, dan hak kemerdekaan hidup.Oleh karena itu penjajahan di atas muka bumi bertentangan dengan kodrat alam.Dalam membela kebenaran ini biasanya banyak korban berjatuhan.

E.pengorbanan kepada agama
            Berkorban  kepada agama berarti juga berkorban demi cintanya kepada ALLAH.Hal ini terjadi karena adanya manusia bukan dengan sendirinya,tetapi adanya karena di ciptakaan ALLAH.Karena itu wajiblah manusia untuk berkorban demi cintanya kepada agama dan penciptanya.Agama pada hakikatnya adalah kebenaran,karena itu dalam berkorban demi agama atau kebenaran,manusia tidak sayng kepada harta,tenaga,waktu,bahkan nyawanya pun rela di korbankan.
8.6.MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
         Manusia sering di sebut sebagai makhluk yang bebas:artinya bebas menentukan dirinya sendiri.Akal dan budi telah menenmpatkan manusia dalam kedudukan yang “membahagiakan”.Di pihak lain akal budi memberikan beban bagi manusia,yang berupa tanggung jawab akan perbuatannya.sesuai dengan kedudukanya sebagaai makhluk individu,makhluk sosial,dan makhluk ciptaan ALLAH AWT,tanggung jawab manusian di bedakan atas tanggung jawab terhadap diri sendiri,tanggung jawab terhadap masyarakat dan tanggung jawab terhadap ALLAH SWT.

Bab IX
Manusia dan Kegelisahan

                      
9.1.PENGERTIAAN KEGELISAHAN
            Kegelisahan berasal dari kata “gelisah”. Gelisah artinya rasa yang tidak tentram di hati atau merasa selalu khawatir,tidat dapat tenang (tidurnya), tidak sabar lagi (menanti),cemas dan sebagainya. Kegelisahan aartinya perasaan gelisah,khawatir,cemas atau takut dan jijik. Rasa gelisah ini sesuai dengan suatu pendapat yang menyatakan bahwa manusia yang gelisah itu di hantui rasa khawatir atau takut.
            Alasan mendasar mengapa manusia gelisah ialah karena manusia memiliki hati dan perasaan. Bentuk kegelisahannya berupa keterasingan,kesepian,dan ketidakpastian. Perasaan-perasaan semacam ini silih berganti dengan kebahagian, kegembiraan dalam kehidupan manusia. Perasaan seseorang yang sedang gelisah, ialah hatinya tidak tentram, merasa khawatir, cemas, takut, jijik dan sebagainya.
            Perasaan cemas menurut Sigmund Freud ada tiga macam, yaitu :
1)      Kecemasan obyektif, kegelisahan ini mirip dengan kegelisahan terapan, seperti anak yang belum pulang, orang tua yang sakit keras.
2)      Kecemasan neurotttik (saraf). Hal ini timbul akibat pengamatan tentang bahaya dari naluri. Contohnya dalam penyesuaian diri dengan lingkungan, rasa takut yang irasional semacam fobia, rasa gugup.
3)      Kecemasan moral. Hal ini muncul dari emosi diri sendiri seperti perasaan iri, dengki, dendam, hasud, maraah, rendah diri.




Sebab-sebab orang gelisah
      Sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada hakikatnya orang takutkehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari liar maupun dari dalam.
Contoh :
       Bila ada suatu tanda bahaya (bahaya banjir, gunung meletus, atau perampokan), orang tentu akan gelisah.

Usaha-usaha mengatasi kegelisahan
      Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama harus mulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang,dan segala kessulitan dapat kita atasi.
Contoh :
     Bila ada orang mengancam dengan senjata tajam atau pistol sekalipun, dan kita tenang menghadapi, tentu orang yang mengarahkan senjata ke diri kita mungkin akan gentar, dan akhirnya mengurungkan niatnya.


2. KEGELISAHAN APA DAN MENGAPA ?
       Secara lentur, kegelisahan bias dikatakan sebagai rasa tidak tentram, rasa selalu khawatir, rasa tidak sabar, cemas dan semacamnya.Yang jelas , kegelisahan berkaitan dengan rasa yang berkembang dalam diri manusia.
        Sebagai fenomena universal , artinya mampu mendera manusia yang mana pun juga , kegelisahan bias muncul lantaran factor penyebab yang berbeda-beda. Seniman memandang alam berbeda dengan pandangan seorang yang bukan seniman. Kadang-kadang satu hal yang sepele menurut orang biasa, tetapi lewat garapan imajinasi seorang seniman sesuatu tadi menjadi lebih bearti. Namun demikian satu hal tidak bisa dipungkiri bahwa setiap seniman adalah seorang pencari yang tak pernah ketemu, atau seperti seorang pejalan yang tak pernah sempat.
3. KETERASINGAN
          Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu adalah dari kata dasar asing. Kata asing sendiri, tidak di kenal orang, sehingga kata terasing bearti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil.
         Terasing atau keterasingan adalah bagian hidup manusia.Sebentar atau lama orang pernah menglami hidup dalam keterasingan , sudah tentu dengan sebab dan kadar yang berbeda satu sama lain.
Contoh:
         Oleh jaksa penuntut umum Tahir bin jarot dianggap keturunan penjahat. Sekarang menjadi penjahat, karena dalam darahnya mengalir darah penjahat. Ia sangat berbahaya karena itu harus dibuang ke Nusa Kambangan selama 7 tahun . Disana ia mengalami keterasingan.

Sebab-sebab Keterasingan
         Sebab hidup keterasingan itu bersumber pada :
1)      Perbuatan yang tidak dapat di terima masyarakat.Perbuatan itu anatra lain :                          mencuri, bersikap angkuh, sombong, atau kaku.
2)      Sikap rendah diri
         Sikap rendah diri menurut Alex Gunur adalah sikap kurang baik. Sikap ini menganggap atau merasa dirinya selalu atau tidak berharga, tidak atau kurang laku, tidak atau kurang mampu di hadapan orang lain, sehingga merasa dirinya lebih rendah dari orang lain. Sikap ini juga di sebut sikap minder.

       Usaha-usaha untuk mengatasi keterasingan
                   Untuk mengatasi keterasingan ini perlu kesadaran yang tinggi. Orang yang bersikap disadarkan, karena apa yang mereka lakukan dianggapnya sudah benar semua.Lain hal nya dengan orang yang rendah diri. Orang mempunyai sikap seperti itu biasanya sadar akan kekurangannya.

4) KESEPIAN
           Kesepian berasal dari kata sepi, artinya sunyi, lengan,tidak ramai, tidak ada orang atau kendaraan, tidak banyak tamu, tidak banyak pembeli, tak ada apa-apa,dan sbagainya.Kesepuan adalah keadaan sepi atau hal sepi.
Contoh :
1)      Setelah anaknya yang telah menikah itu berumah sendiri, ibu hadi merasa sepi.
2)      Setelah tembakan gencar itu berenti, tampak jalan-jalan sepi. Orang-orang takut keluar, bahkan suara deru mobil pun tidak kedengaran.

Sebab-sebab terjadinya kesepian
        Bermacam-macam penyebab terjadinya kesepian. Frustasi pun dapat mengakibatkan kesepian. Yang bersangkutan tidak mau di ganggu, ia lebih senang dalam keadaan sepi, tidak suka bergaul, dan sebagainya. Ia lebih senang hidup sendiri.
Contoh :
1)      Pangeran ssidharta, putra raja kapilawasatu, meninggalkan istana, tempat kemewahan, keramaian, dan keindahan. Karena frustasi menyaksikan kontradikasi keadaan istana dengan keadaan di luar istana yang penuh penderitaa, maka ia meninggalkan istana pergi ke hutan ke tempat yang sunyi, mencari hakekat hidup.

5)KETIDAKPASTIAN
           Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu (pikirannya) atau mendua, atau apa yang dipikirkan tidak searah, kemana tujuannya tidak jelas.itu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi. Ketidakkonsentrasian itu disebabkan oleh berbagai sebab, yang pikirannya kacau.

     Sebab-sebab terjadinya ketidakpastian
1)      Obsesi
          Obsesi merupakan gejala neurose jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita. Misalnya : selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia.
Contoh :
      a) Seorang kepala bagian suatu instansi karena kurang mampu bekerja selain mempunyai ingatan ada pihak yang ingin menjatuhkannya.

2)      Phobie
            Ialah rasa ketakutan yang tak terkendalikan, tidak normal, kepada suatu hal atau kejadian, tanpa diketahui sebab-sebab nya.
Contoh :
        a) Orang  yang takut kepada tempat yang tinggi. Secara tidak disengaja, jalan naik tak terasa, sampai atas, ia ketakutan luar biasa (Acrophobie).

3)      Kompulsi
            Ialah adanya keragu-raguan yang sangat mengenai apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari untuk selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang serupa berulang kali (neurose)
Contoh :
a)      Keinginan untuk mengambil barang orang (mencuri)





4)      Histeria
             Ialah neurosia jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental,kekecewaan, pengalaman yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, atau sugesti dari sikap orang lain.
Contoh :
a)      Neneng seorang gadis yang cukup manis.pada suatu hari ia melihat pacarnya bberjalan-jalan dengan seorang gadis yang belum pernah di kenalnya. Rasa cemburu berkecamuk di hatinya, dan setibanya di rumah dia berteriak histeris.

5)      Delusi
             Menunjukkan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman.
Delusi ini ada tiga macam, yakni :
a)      Delusi persekusi : menganggap adanya keadaan yang jelek disekitarnya.
b)      Delusi keagungan : menganggap dirinya orang penting dan besar
c)      Delusi melancholis : merasa dirinya bersalah, hina, dan berdosa.

6)      Halusinasi
              Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindra, seperti para prewangan (medium) dapat di golongkan pada pengalaman halusinasi.

7)      Keadaan emosi
              Dalam keadaan tertentu seseorang sangat berpengaruh oleh emosinya.Ia sampai pada keseluruhan pribadinya : gangguaan pada nafsu makan, pussing-pusing, muka mmeraah, nadi

Bab X
Manusia dan Harapan

1. PENGERTIAN HARAPAN
                Harapan berasal dari kata harap, artinya keinginan supaya sesuatu terjadi. Yang mempunyai harapan atau keinginan itu hati. Putus harapan bearti putus asa. Lima macam kebutuhan itu merupakan lima harapan manusia.Lima macam harapan itu ialah :
a)      Harapan untuk memperoleh kelangssungan hidup (survival)
b)      Harapan untuk mmemperoleh keamanan (safety)
c)      Harapan untuk memiliki hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (beloving aand love)
d)      Harapan memperoleh status atau untuk diterima atau diakui lingkungan.
e)      Harapan untuk memperoleh perwujudan dan cita-cita (self actualization )

2. HARAPAN SEBUAH FENOMEN NASIONAL
                 Harapan, dalam satu dan lain hal, bisa disebut sebagai Fenomen yang universal sifatnya. Artinya, harapan adalah sesuatu yang wajar berkembang dalam diri manusia di mana pun juga.
                 Khusus mengenai kebutuhan individu dapat dijabarkan lebih lanjut sebagai berikut :
1.      Kebutuhan organik individu :
a)      Kebutuhan organik individu bernilai posiif
a)      makan dan minum
b)      istirahat dan tidur
c)      sex
d)      keseimbangan suhu
e)      buang hajat
f)       bernafas
                                   b)  Kebutuhan organik individu bernilai negatif
                                          a) makan dan minum tidak lezat
                                          b) istirahat dan tidur terganggu
                                          c) kegagalan sex
                                          d) ketidakseimbangan suhu
                                          e) kesulitan buang hajat
                                           f) bernafas sesak
2.   Kebutuhan psikologi individu :
a)      pengendoran ketegangan dan bersantai
b)      kemesraan dan cinta
c)      kepuasan alturistik : kesempatan berbuat baik
d)      kepuasan ego
e)      kehormatan
f)       kepuasan dan kebanggaan mencapai tujuan



3.   KEPERCAYAAN
                             Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau                 menyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atu keyakinan akan kebenaran.
                  Beberapa kepercayaan dan usaha meningkatkannya
                              Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Karena itu, sesuai dengan contoh-contoh di depan, maka kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
1)      Kepercayaan pada diri sendiri
2)      Kepercayaan kepada orang lain
3)      Kepercayaan kepada pemerintah
4)      Kepercayaan kepada Tuhan


4.   MANUSIA DAN HARAPAN
             Kita ingat akan ibarat demikian, “Manusia tanpa cita-cita ibarat sudah mati sebelum ajal”. Artinya orang yang tidak suka atau tidak mempunyai cita-cita atau harapan itu tak ubahnya dengan orang yang sudah mati.
                Dalam hubungannya dengan pendidikan moral, untuk mewujudkan “harapan” itu sebagai berikut :
1)      Harapan seperti apa yang baik
2)      Bagaimana caranya mencapai harapan itu
3)      Bagaimana bila harapan itu tidak tercapai